Rabu, 11 November 2015

Pendekatan Konstruktivisme


Pendekatan konstruktivisme merupakan teori yang menyatakan bahwa peserta didik harus menemukan dan menstransformasikan informasi komplek, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan tersebut tidak sesuai lagi. Menurut Mohammad (2004:2) bahwa pandangan belajar menurut teori konstruktivisme adalah “guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada peserta didik, tapi peserta didik harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri”. Ini berarti guru harus membantu dengan cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi peserta didik untuk menerapkan sendiri ide-ide dan menggunakan sendiri strategi mereka untuk belajar.

Sedangkan menurut Nurhadi (2003:33) pendekatan konstruktivisme adalah:
Suatu pendekatan yang mana peserta didik harus mampu menemukan dan mentransformasikan suatu infomasi komplek ke situasi lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dalam proses pembelajaran peserta didik membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam pembelajaran dan peserta didik menjadi pusat kegiatan.

Hal ini sejalan dengan Kunandar (2006:301) yang menyatakan bahwa “pendekatan konstruktivisme adalah landasan berfikir pembelajaran kontekstual yang dibangun manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas pendekatan kostruktivisme merupakan suatu pendekatan yang bersifat membangun pengetahuan peserta didik dengan mengaitkan ilmu yang sudah ada pada peserta didik dengan ilmu yang baru dalam pembelajaran yang aktif untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Peserta didik perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide.

Sumber:

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Mohammad Nur. 2004. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivisme dalam Pengajaran. Jakarta: Universitas Negeri Surabaya 

Nurhadi. 2004. Pembelajaran kontekstual dan Penerapan dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang

Related Posts:

  • Kelebihan Pendekatan Konstruktivisme Dalam penerapannya, pendekatan konstruktivisme memiliki kelebihan. Ella (2004:55) menjelaskan bahwa pendekatan konstruktivisme membantu peserta didik dalam tiga hal, yaitu: “(1) Peserta didik diajak memahami dan menafsir… Read More
  • Mengenal Kesulitan Belajar Anak Sejak Dini Anak yang mengalami kesulitan belajar adalah anak yang memiliki ganguan satu atau  lebih dari proses dasar yang mencakup pemahaman penggunaan bahasa lisan atau tulisan, gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dala… Read More
  • Langkah-langkah Pendekatan Konstruktivisme Yang perlu kita ketahui dalam pendekatan konstruktivisme adalah peserta didik yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan guru maupun orang lain. Pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman, dari pe… Read More
  • Media Film Video Dalam proses pembelajaran di sekolah, seorang guru harus bertindak kreatif dan inovatif untuk mentransfer ilmu kepada siswa. Tindakan kreatif dan inovatif itu berupa penggunaan pendekatan, metode, model dan media pembe… Read More
  • Pendekatan Saintifik Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba/mengumpulk… Read More

0 komentar:

Posting Komentar