Rabu, 11 November 2015

Keterampilan Konstruksi


Pembelajaran Keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah perilaku peserta didik menjadi cekat, cepat dan tepat. melalui pelajaran kerajinan, perilaku terampil dibutuhkan dalam keterampilan hidup manusia di masyarakat. Syaiful (2008:1) menyatakan “Keterampilan mengandung kinerja kerajinan dan istilah kerajinan berangkat dari kecakapan melaksanakan, mengolah dan menciptakan dengan dasar kinerja psychomotoric-skill. Maka, Keterampilan Kerajinan berisi kerajinan tangan membuat (creation with innovation) benda pakai dan atau fungsional berdasar asas form follow function”.

Depdiknas (2007:590) mengatakan bahwa “konstruksi adalah susunan atau tata letak”. Pendapat lain dikemukakan oleh Ari (2006:71) “bahwa konstruksi meliputi segala jenis benda pakai atau hias yang dikerjakan dengan menyusun atau membangun sehingga menghasilkan benda pakai atau hias yang mengandung kekuatan”. Hal ini dipertegas oleh Sumanto (2006:133) yang menyatakan bahwa “kontruksi/ menyusun adalah teknik membentuk dengan menggunakan bahan berupa aneka bahan alam, bahan limbah, dan sebagainya”. Contohnya bahan berbentuk balok, lembaran, barang setengah jadi, potongan-potongan bahan limbah. 

Pendapat ini senada dengan pendapat Muharram (1992:130) yang mengatakan bahwa “konstruksi menggunakan proses merakit atau membangun, dimana merakit atau membangun adalah menyusun, menyambung, dan menggabungkan bagian-bagian atau komponen terpisah sehingga menghasilkan wujud bentuk atau susunan yang diinginkan”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan konstruksi adalah keahlian dalam menyusun atau membangun suatu benda dari bahan alam, bahan limbah sehingga menjadi suatu bentuk utuh/menghasilkan karya tiga dimensi (tri matra) yang memiliki volume dan ruang, dalam tatanan seni rupa yang indah dan artistik yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sumber:

Ari Subekti, S.Pd, dkk. 2006. Seni Budaya dan Keterampilan. Klaten: PT. Intan Pariwara 

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas

Muharram, E. 1992. Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta : Depdikbud 

Sumanto. 2006. Pengembangn Kreatifitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Depdiknas 

Syaiful Muttaqin. 2008. Pembelajaran keterampilan. Online (http://saifulmmuttaqin.blogspot.com/2008/01/pembelajaran-ketrampilan.html diakses 24 april 2009)

Related Posts:

  • Tahap Pembelajaran Matematika Realistik Sutarto (dalam Sugiman, 2000:168) mengemukakan tahap-tahap pembejaran Matematika dengan pendekatan matematika realistik terdiri dari 4 tahap yaitu: Tahap pendahuluan. Pada tahap ini pembelajaran dimulai dengan pemberia… Read More
  • Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik Menurut Gravemeijer (1994:90-91) ada tiga prinsip utama dalam Pembelajaran Matematika Realistik yaitu:a.    Penemuan terbimbing dan matematisasi progresif (guided reinvention and progresive mathematizing).… Read More
  • Langkah-langkah Kooperatif Jigsaw Nur Asma (2006:72-77) mengemukakan beberapa langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran model Jigsaw, yaitu: (1)    Tahap Persiapan (Prakooperatif) Menentukan topik-topik/ materi pembelajaran Menem… Read More
  • Karekteristik Pembelajaran Matematika Realistik Secara umum teori PMR menurut Treffers (dalam Zainurie, 2007:4) terdiri dari lima karakteristik yaitu:a.    Menggunakan Masalah KontekstualPembelajaram matematika di awali dengan masalah kontekstual yaitu pada… Read More
  • Pengertian Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Model pembelajaran Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan para koleganya (1978) di Universitas Texas. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan model pembelajaran dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang … Read More

0 komentar:

Posting Komentar