Senin, 07 Desember 2015

Membaca Pemahaman


Kata pemahaman dalam kamus besar bahasa indonesia berawal dari kata paham yang memiliki arti: 1) pengertian, 2) pendapat pikiran, 3) mengerti benar akan sesuatu. Sedangkan menurut Haris (dalam Farida, 2005:85) kata memahami diartikan sebagai suatu hal yang mengerti benar, mengetahui benar dan memaklumi. Jadi memahami bacaan dapat dikatakan sebagai suatu sikap mengerti benar dengan bahan yang dibaca.

Membaca pemahaman berarti membaca untuk memahami isi bacaan yang merupakan representasi dari pikiran, ide, gagasan dan pendapat penulis. Penulis berhadapan dengan lambang-lambang bahasa, lambang itu terwujud dalam bentuk huruf, kata, kalimat, dan paragraf, dibalik lambang tersebut terdapat makna dan maksud. Pada saat lambang itu dipahami oleh pembaca, pembaca akan mengambil makna yang ada dibaliknya. Akan tetapi, pada saat pembaca tidak memahami lambang yang dibacanya, maka makna yang ada dibalik lambang itu tidak akan dapat dipahaminya.

Bahan bacaan untuk membaca pemahaman hendaknya baru bagi siswa, tidak mempunyai tanda baca yang banyak variasinya atau yang dapat menyulitkan siswa dalam memahami isi bacaan. Di samping itu bahan bacaannya agak panjang bila dibandingkan dengan bahan bacaan untuk membaca teknik, Saleh (2006:107).
Menurut Farida (2005:103) “memasukan surat kabar sebagai bahan bacaan merupakan kegiatan yang efektif dalam pembelajaran membaca”. Alasannya adalah surat kabar memiliki gaya bahasa dan organisasi tulisan yang berbeda dengan buku atau majalah. Di samping itu surat kabar merupakan bahan bacaan yang hidup untuk bidang studi pengetahuan sosial.

Kegiatan membaca pemahaman tiap-tiap anak tidak sama, sebab kemampuan berfikir manusia juga tidak sama, ada anak yang mampu memahami suatu bacaan dengan sangat mudah bahkan mampu mengembangkan informasi baru dengan bantuan pengetahuan anak, akan tetapi ada juga anak yang bisa membaca atau melafalkan apa-apa yang tertulis tanpa memahami maksud dan tujuan tulisan tersebut.

Jadi hakekat membaca pemahaman adalah membaca untuk memahami dan merekam isi bacaan dengan tepat. Hal ini diindikasi oleh pemahaman pembaca terhadap pokok-pokok pikiran, gagasan-gagasan dan argument-argumen yang ada pada bacaan. Selain itu pembaca dapat membuat catatan tentang hasil pemahamannya. Pemahaman yang diperoleh dan catatan yang dibuat dari bacaan yang dibaca memiliki ketepatan yang akurat seperti yang dimaksud oleh penulis.

Sumber:

Farida Rahim. 2006. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Saleh Abas. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif Di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

Related Posts:

  • Pengertian Pembelajaran Matematika Realistik Pendekatan Realistik yang lebih dikenal dengan Realistic Mathematics Education (RME) pertama kali dikenalkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. RME pada dasarnya adalah pemanfaatan realitas dan lingkun… Read More
  • Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Menurut Stahl (dalam Solihatin 2007: 7) prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif ada 8 yaitu: “1) perumusan hasil belajar  siswa harus jelas, 2) penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar, 3) keterg… Read More
  • Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik Menurut Gravemeijer (1994:90-91) ada tiga prinsip utama dalam Pembelajaran Matematika Realistik yaitu:a.    Penemuan terbimbing dan matematisasi progresif (guided reinvention and progresive mathematizing).… Read More
  • Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif Menurut Mohamad (2005:5)  jenis-jenis kooperatif diantaranya adalah: 1) Student Team Ahievement Divisions (STAD, 2) Teams Games Tournament (TGT), 3) Team Accelerated Instruction (TAI), 4) Coperative Integrated Redin… Read More
  • Karekteristik Pembelajaran Matematika Realistik Secara umum teori PMR menurut Treffers (dalam Zainurie, 2007:4) terdiri dari lima karakteristik yaitu:a.    Menggunakan Masalah KontekstualPembelajaram matematika di awali dengan masalah kontekstual yaitu pada… Read More

0 komentar:

Posting Komentar