Minggu, 06 Desember 2015

Tujuan dan Manfaat Membaca


Tujuan utama dalam membaca menurut Tarigan (1994:9) adalah untuk mencari dan memperoleh informasi, mencakup isi dan memahami makna bacaan. Makna (meaning) erat sekali hubungannya dengan tujuan kita membaca. Membaca hendaknya mempunyai tujuan karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang yang tidak mempunyai tujuan.

Menurut Blanton (dalam Farida, 2005:12) tujuan membaca mencakup:

 “1) kesenangan, 2) menyempurnakan membaca nyaring, 3) menggunakan strategi tertentu, 4) memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, 5) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, 6) memperoleh informasi untuk laporan lisan dan tertulis, 7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, 8) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain yang mempelajari tentang struktur teks, 9) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik”.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca adalah untuk memperoleh dan memperbaharui pengetahuan sekaligus mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah dimiliki.

Kegiatan membaca dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Setiap aspek kehidupan melibatkan membaca, untuk mengetahui daerah baru kita harus membaca denah terlebih dahulu. Tanda-tanda jalan mengarahkan orang yang bepergian sampai ketujuannya, mengkomfirmasikan pengemudi mengenai bahaya di jalan dan mengingatkan aturan-aturan lalu lintas.

Seiring dengan itu Farida (2006:2) mengatakan “kegiatan membaca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena tidak semua informasi bisa didapatkan dari media televisi dan radio”. Kegiatan membaca sudah menjadi tuntutan realitas dalam kehidupan sehari-hari manusia karena dengan banyak membaca semakin banyak pula pengetahuan dan wawasan baru yang diperoleh.

Sumber:

Farida Rahim. 2006. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hendry Guntur Tarigan. 1994. Membaca Pemahaman. Bandung: Angkasa Raya.

Related Posts:

  • Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik Menurut Gravemeijer (1994:90-91) ada tiga prinsip utama dalam Pembelajaran Matematika Realistik yaitu:a.    Penemuan terbimbing dan matematisasi progresif (guided reinvention and progresive mathematizing).… Read More
  • Karekteristik Pembelajaran Matematika Realistik Secara umum teori PMR menurut Treffers (dalam Zainurie, 2007:4) terdiri dari lima karakteristik yaitu:a.    Menggunakan Masalah KontekstualPembelajaram matematika di awali dengan masalah kontekstual yaitu pada… Read More
  • Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif Menurut Mohamad (2005:5)  jenis-jenis kooperatif diantaranya adalah: 1) Student Team Ahievement Divisions (STAD, 2) Teams Games Tournament (TGT), 3) Team Accelerated Instruction (TAI), 4) Coperative Integrated Redin… Read More
  • Pengertian Pembelajaran Matematika Realistik Pendekatan Realistik yang lebih dikenal dengan Realistic Mathematics Education (RME) pertama kali dikenalkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. RME pada dasarnya adalah pemanfaatan realitas dan lingkun… Read More
  • Tahap Pembelajaran Matematika Realistik Sutarto (dalam Sugiman, 2000:168) mengemukakan tahap-tahap pembejaran Matematika dengan pendekatan matematika realistik terdiri dari 4 tahap yaitu: Tahap pendahuluan. Pada tahap ini pembelajaran dimulai dengan pemberia… Read More

0 komentar:

Posting Komentar