Rabu, 21 September 2016

Strategi KWL

Strategi KWL

Strategi mengajar adalah tindakan nyata dari guru atau merupakan praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang di nilai lebih efektif dan efisien (Sabri, 2007:2).dengan kata lain strategi merupakan daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar agar tujuan pembelajaran yang di rumuskan dapat tercapai dan berhasil guna. Strategi pembelajaran membaca sangat banyak jenisnya, separti strategi bawah-atas, strategi atas-bawah, strategi campuran (elektrik), strategi SQ3R, DRA, DRTA, KWL dan sebagainya.

Strategi KWL dikembangkan oleh Ogle tahun 1986, untuk membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik. KWL adalah singkatan dari K (know) apa yang telah diketahui (sebelum membaca), W (want) apa yang hendak diketahui (sebelum membaca), L (learned) apa yang telah diketahui (setelah membaca). Teori tersebut ialah suatu teknik membaca kritis dimana pembaca mengingat dahulu apa yang telah diketahui apa yang telah diketahui atau menentukan apa yang ingin diketahui, melakukan pembacaan (bahan yang telah dipilih) akhirnya mengetahui apa yang telah diperoleh dari pembacaan yang telah dilakukan. Teknik pembacaan akan membiasakan pelajar mengaitkan pengetahuan yang telah dipelajari dengan apa yang dibaca dan menentukan apa yang telah diperoleh dari bacaan yang dibacanya (http://gurupkn.wordpress.com/2008/01). Startegi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini memudahkan siswa memikirkan informasi baru yang diterimanya. Strategi ini memperkuat kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan.

Strategi KWL melibatkan tiga langkah dasar yaitu:
1. Apa yang saya ketahui (K)
Merupakan kegiatan sumbang saran pengetahuan dan pengalaman sebelumnya tentang topik kemudian membangkitkan kategori informasi yang dialami dalam membaca ketika sumbang saran terjadi. Dalam diskusi kelas guru memiulainya dengan mengajukan pertanyaan seperti, apa yang kamu ketahui tentang ………? Guru menuliskan tanggapan siswa pada kolom K (know) dipapan tulis yang sudah terdapat lembaran panduan belajar KWL.  Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan pertanyaan berikutnya seperti, dimana kamu mempelajari tentang itu? Atau bagaimana kamu mengetahuinya? Ketika siswa menggunakan gagasan dalam diskusi kelas dan partisipasi siswa mencatat informasi yang telah diketahui pada lemabaran panduan belajar bagi siswa. Setelah sumbang saran guru  bertanya pada siswa tentang jenis informasi yang sedang disajikan. Guru memberikan beberapa contoh kategori informasi yang dikumpulkan saat sumbang saran kemudian guru menyuruh siswa memikirkan kemungkinan kategori yang lain, setelah itu siswa mengemukakan kategori informasi yang pernah dibacanya.

Kegiatan menghimpun apa yang sedang diketahui (know) yang dihimpun dari kegiatan sumbang saran anggota kelas dengan kata lain dapat diistilahkan dengan Active Knowledge Sharing (Sabri, 2007:123) artinya yaitu saling tukar pengalaman. Dalam strategi ini, Sabri mengemukakan langkah yang dapat dimanfaatkan dalam menghimpun pengetahuan anak yaitu buatlah pertanyaan yang akan diajarkan buatlah penelitian pertanyaan itu dapat berupa, definisi suatu istilah, pertanyaan dalam bentuk Multiple Choice, mengidentifikasi seseorang, menanyakan sikap ataun tindakan yang mungkin dilakukan dan sebagainya. langkah apa yang saya ketahui (K) maupun Active Knowledge Sharing pada dasarnya bertujuan sama yaitu menghimpun konsep-konsep pengetahuan yang telah dimiliki siswa dan sama-sama dikemukakan didepan kelas sebagai sumbang saran atau pun tukar pengetahuan.

Strategi K (know) yang saya ketahui dalam KWL menyajikan langkah-langkah yang lebih khusus dan konsep ditulis langsung dalam kolom yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan Active Knowledge Sharing, strateginya lebih sederhana dan didominasi oleh bagaimana guru dalam memotivasi siswa mengeluarkan pengetahuan dan pengalamannya.

2. What I Want to Learn (W)
Guru menuntun siswa menentukan tujuan khusus membaca. Dari minat, rasa ingin tahu dan ketidakjelasan, yang ditimbulkan selama langkah pertama, guru memformulasikan kembali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa. Pertanyaan yang sudah diformulasikan dituliskan guru dipapan tulis pada kolom W dari panduan belajar KWL. Langkah W ini merupakan himpunan dari pertanyaan-pertanyan siswa atas gagasan, ketidakkonsistenan atau ada berbagai pandangan, perbedaan, pertentangan, dari informasi yang telah terhimpun pada langkah sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan dari siswa dijadikan tujuan pembahasan, kegiatan membaca dapat dilakukan pada tahap ini sebelum melakukan pembahasaan pertanyaan-pertanyaan pada langkah selanjutnya.

Menurut Sabri, (2007:122) menyebutkan Question Students Have (pertanyaan dari siswa) merupakan teknik yang mudah dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa. What I want to Learn (W) hanya memiliki beda istilah dengan Question Students Have, padahal teknik tersebut sama menggunakan elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara tertulis. Adapun langkah-langkah untuk menghimpun pertanyaan dari siswa dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a. Minat setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaiatan dengan materi pelajaran.
b. Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan siswa dengan jawaban langsung secara singkat dan menunda jawaban sampai waktu yang tepat atau pada waktu membahas topik.

3. What I Have Learned (L)
Langkah ini terjadi setelah membaca. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut untuk menentukan, memperluas dan menemukan seperangkat tujuan membaca. Sesudah itu siswa mencatat informasi yang mereka pelajari, mengidentifikasikan sisa pertanyaan yang belum  terjawab. Dengan cara ini guru memberikan penekanan pada tujuan membaca untuk memahami rasa ingin tahu pribadi siswa, tidak hanya sekedar disajikan dalam teks.

Sumber:

Ahmad Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Quantum Teaching

http://gurupkn.wordpress.com/2008/01

0 komentar:

Posting Komentar