Selasa, 29 Desember 2015

Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan  salah satu strategi pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa mampu mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Menurut Kunandar (2007:354) pembelajaran berbasis masalah adalah suatu strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pembelajaran. Sementara itu, menurut Made (2009:91) menyatakan: “Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan”.

Dalam pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran dilakukan dengan membuat konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-struktured atau open-ended melalui stimulus dalam belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Muchammad (2009:1 ) bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu strategi pembelajaran yang membantu siswa untuk menemukan masalah dari peristiwa nyata, mengumpulkan informasi dari strategi yang telah dikumpulkan sendiri untuk mengambil satu keputusan  pemecahan masalahnya yang kemudian akan dipresentasikan dalam bentuk unjuk kerja.

Dari beberapa pengertian di atas, terlihat jelas bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah sengaja dikembangkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis serta  memecahkan masalah yang kompleks dalam kehidupan nyata sehingga akan memunculkan “budaya berpikir” pada diri siswa. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa adalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memacu proses berpikir siswa.

Menurut Suchaini (2008:1) pembelajaran berbasis masalah membuat siswa bertanggung jawab pada pembelajaran mereka melalui penyelesaian masalah dan melakukan kegiatan inkuiri dalam rangka mengembangkan proses penalaran sehingga strategi ini menempatkan guru hanya sebagai fasilitator dari pada sebagai sumber.

Wayan, dkk (2007:3) mengemukakan alasan penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPA, yaitu:

(1) Dengan pembelajaran berbasis masalah akan terjadi pembelajaran bermakna, siswa yang belajar memecahkan suatu masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan, (2) Dalam situasi pembelajaran berbasis masalah, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan sehingga masalah-masalah dalam aplikasi suatu konsep atau teori akan mereka temukan sekaligus selama pembelajaran berlangsung, (3) Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
  
Dari pendapat ahli di atas, dapat dijelaskan beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa pembelajaran berbasis masalah perlu di gunakan sebagai salah satu strategi dalam pembelajaran IPA di SD adalah:
  1. Dapat membuat siswa mencapai pemahaman yang mendalam dari materi pembelajaran, dari pada hanya mengingat,
  2. Mendorong mengembangkan keterampilan berpikir dan bernalar siswa, memiliki kemampuan menganalisa situasi, menerapkan pengetahuan yang ada kepada situasi baru, menyimpulkan perbedan antara fakta dan opini, dan membuat penilaian objektif,
  3. Mendorong siswa untuk memikul tanggung jawab besar terhadap hasil belajarnya.

Sumber:

I Wayan Dasna, dan Sutrisno. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah (problem-based learning) (http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/19/pembelajaran-berbasis-masalah/ )

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Suchaini. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah (http://suchaini. wordpress.com/2008/12/15/pembelajaran-berbasis-masalah/)

0 komentar:

Posting Komentar