Nur Asma (2006:72-77) mengemukakan beberapa langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran model Jigsaw, yaitu:
(1) Tahap Persiapan (Prakooperatif)
- Menentukan topik-topik/ materi pembelajaran
- Menemukan buku sumber yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas
- Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
- Membuat “lembar pakar” (expert sheet) untuk masing-masing unit. Lembar ini memberi tahu siswa apa yang harus dikosentrasikan ketika mereka membaca, dan kelompok ahli mana yang akan bekerja dengan mereka.
- Membuat bagan diskusi (bersifat pilihan). Bagan diskusi untuk masing-masing topik dapat membantu membimbing diskusi dalam kelompok-kelompok ahli.
- Membuat kerangka-kerangka kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar
- Buatlah kuis, tes esai, atau asesmen lain untuk masing-masing unit. Kuis minimal harus terdiri atas delapan pertanyaan, dua untuk setiap topik, kelipatan empat, sehingga pertanyaan untuk masing-masing topik sama jumlahnya.
- Mempersiapkan alat bantu yang menunjang pembelajaran
(2) Tahap Pelaksanaan (Kooperatif)
- Penempatan siswa dalam kelompok kooperatif. Menempatkan siswa ke dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari empat orang dengan cara mengurutkan siswa dari atas ke bawah berdasarkan kemampuan akademiknya daftar siswa yang telah diurutkan tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Kemudian diambil satu siswa dari tiap kelompok sebagai anggota kelompok. Kelompok yang sudah terbentuk diusahakan berimbang selain menurut kemampuan akademik juga diusahakan menurut jenis kelamin dan etnis.
- Penempatan siswa dalam kelompok ahli. Penempatan siswa pada kelompok ahli dengan mendistribusikan secara acak dalam masing-masing tim. Atau dengan mengatur siswa yang masuk dalam kelompok ahli dimana di dalam masing-masing kelompok-kelompok ahli terdapat anak yang prestasinya tinggi, sedang dan rendah.
- Membaca (Pemberian Materi). Siswa menerima topik-topik pakar dan membaca bahan yang di berikan untuk menemukan informasi. Bergitu siswa telah mendapatkan topik, biarkan mereka membaca bahan-bahan yang telah mereka terima, atau jadikan membaca tersebut sebagai PR. Membagikan lembar ahli, dan kemudian menugasi setiap siswa untuk mengerjakan topik tertentu (datangi setiap tim dan tunjuk setiap siswa untuk mengerjakan topik tertentu). Jika tim terdiri atas lima anggota, mintalah dua anggota mengambil salah satu topik bersama-sama.
- Diskusi kelas ahli (pakar). Para siswa yang memiliki topik-topik ahli yang sama bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli. Masing-masing kelompok memilih pemimpin diskusi. Pemimpin diskusi tidak harus siswa yang mamiliki kemampuan tertentu. Pekerjaan pemimpin diskusi adalah sebagai moderator diskusi, memanggil para anggota kelompok yang mengangkat tangan dan mencoba memastikan bahwa setiap orang berpartisipasi. Memberikan waktu sekitar dua menit kepada kelompok-kelompok ahli untuk membahas topik-topik mereka. Siswa harus telah mencoba menemukan informasi tentang topik-topik mereka dalam teks, dan mereka saling bertukar informasi dan saling membantu satu sama lain dalam kelompok untuk mempelajari topik tersebut. Para anggota kelompok membuat catatan masalah yang akan didiskusikan. Guru harus membimbing siswa dalam melakukan diskusi tanpa mengambil alih kepemimpinan kelompok. Guru harus menekankan kepada pemimpin diskusi untuk memastikan setiap anggota berpartisipasi dalam diskusi.
- Laporan kelompok. Setelah diskusi kelas ahli (pakar) para anggota kelompok kembali pada kelompok kooperatif dan mengajarkan kepada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Mereka membutuhkan waktu lima belas menit untuk mengulas segala sesuatu yang telah mereka pelajari tentang topik-topik mereka yang mereka temukan dari bacaan dan diskusi pada kelompok ahli. Disini guru menekankan kepada siswa bahwa mereka harus bertanggungjawab kepada teman-teman tim mereka untuk menjadi guru yang baik dan pendengar yang baik. Selain itu guru juga dapat membantu kelompok yang mendapat kesulitan dan memberi penekanan terhadap konsep yang sedang dibahas.
(3) Tahap Penutup (Pascakooperatif)
- Mengadakan kuis/tes. Siswa mengambil kuis individu yang mencakup semua topik yang telah di bahas. Seluruh siswa menukarkan kuis dengan para anggota tim-tim yang lain untuk skoring atau dapat juga dilakukan oleh guru sendiri. Tes ini dilakukan untuk melihat pemahaman siswa terhadap materi yang di bahas dan melihat kemajuan perkembangan belajar siswa.
- Penghargaan kelompok. Setelah kuis dilakukan penghitungan skor perkembangan individu dan skor kelompok. Terlebih dahulu tentukan skor dasar yang diambil dari tes formatif yang telah dilakukan sebelumnya. Lalu hitung skor peningkatan individu yaitu selisih perolehan skor dasar dengan skor kuis terakhir. Beradasarkan skor peningkatan individual dihitung poin perkembangan dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh Salvin sebagai berikut:
Pemberian penghargaan kepada kelompok yang memperoleh poin perkembangan kelompok tertinggi di tentukan dengan rumus sebagai berikut
Berdasarkan poin perkembangan kelompok yang diperoleh, terdapat tiga tingkatan penghargaan yang di berikan yaitu:
Sumber:
Nur, Asma. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta : Depdiknas
0 komentar:
Posting Komentar