Kamis, 12 November 2015

Langkah-langkah Pendekatan Konstruktivisme


Yang perlu kita ketahui dalam pendekatan konstruktivisme adalah peserta didik yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan guru maupun orang lain. Pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman, dari pengalaman dapat ditemukan pengetahuan baru serta dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Menurut Nurhadi (2003:39) ada beberapa langkah pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yaitu sebagai berikut: “1) Pengaktifan pengatahuan yang sudah ada; 2) pemerolehan pengetahuan baru; 3) Pemahaman pengetahuan; 4) Menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh; 5) Melakukan refleksi”. 

Berikut ini akan dijabarkan lima langkah pembelajaran dengan pendekatan konstrutivisme yaitu:
1)   Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
Pengetahuan awal yang sudah dimiliki peserta didik akan menjadi dasar untuk mempelajari informasi baru. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara pemberian pertanyaan terhadap materi yang akan dibahas. 

2)   Perolehan pengetahuan baru
Pemerolehan pengetahuan perlu dilakukan secara keseluruhan tidak  terpisah-pisah.

3)   Pemahaman pengetahuan
Peserta didik perlu menyelidiki dan menguji semua hal yang memungkinkan dari pengetahuan baru peserta didik.

4)   Menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh
Peserta didik memerlukan waktu untuk memperluas dan memperhalus struktur pengetahuannya dengan cara memecahkan masalah yang ditemui.

5)   Melakukan refleksi
Pengetahuan harus sepenuhnya dipahami dan diterapkan secara luas, maka pengetahuan itu harus dikontektualkan dan hal ini memerlukan refleksi.  

Langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme di atas jika diterapkan dalam pembelajaran kerajinan tangan/ keterampilan konstruksi, maka peserta didik akan merasakan pentingnya pembelajaran kerajinan tangan/ keterampilan konstruksi dan dapat diterapkan di lingkungan tempat tinggal peserta didik. Sehingga pengetahuan baru yang diperoleh peserta  didik dapat diterapkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sumber:

Nurhadi. 2004. Pembelajaran kontekstual dan Penerapan dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang

Related Posts:

  • Komponen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dalam konteks Indonesia, PKB adalah pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru untuk mencapai standar kompetensi profesi dan/atau meningkatkan kompetensinya di atas standar ko… Read More
  • Penggunaan Metode VCT Pengajaran VCT merupakan pola pengajaran tidak monoton, guru tidak mendominasi seluruh waktu dan siswa, dan perataan aktivitas potensi diri serta keanekaragaman kemampuan siswa lebih dapat terlayani. Kegunaan pengajaran… Read More
  • Pengertian Pengambangan Keprofesian Berkelanjutan PKB adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang merupakan kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan keberhasilan siswa. Dengan demikian semua siswa diharapkan dapa… Read More
  • Prinsip-prinsip Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Satu hal yang perlu diingat dalam pelaksanaan PKB harus dapat mematuhi prinsip-prinsip sebagai berikut. PKB harus fokus kepada keberhasilan peserta didik atau berbasis hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, PKB h… Read More
  • Manfaat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) bagi guru memiliki tujuan umum untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan tujuan khusus PKB adalah… Read More

1 komentar: