Minggu, 13 Desember 2015

Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik

Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik

Menurut Gravemeijer (1994:90-91) ada tiga prinsip utama dalam Pembelajaran Matematika Realistik yaitu:
a.    Penemuan terbimbing dan matematisasi progresif (guided reinvention and progresive mathematizing).
Maksudnya adalah dengan bimbingan guru melalui topik-topik yang disampaikan, siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali tentang konsep-konsep matematika. Prinsip penemuan didapat dari proses penyelesaian informal yang selanjutnya digunakan terhadap prosedur formal.

b.    Fenomeologi didaktis (didactical phenomenology), siswa dalam mempelajari matematika harus dimulai dari masalah-masalah kontekstual yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Disini siswa mendapatkan gambaran tentang pentingnya masalah kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematika yang dipelajari dengan mempertimbangkan kecocokan konteks dalam pembelajaran. Model dan prosedur diusahakan siswa yang menemukannya bukan diajarkan guru.

c.    Self develoved models, prinsip ini merupakan jembatan antara pengetahuan matematika informal dengan formal dari siswa, kemudian siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan  model-modelnya sendiri.
Disini guru bertindak sebagai fasilitator, sehingga guru dituntut  untuk memahami bagaimana cara memberikan bantuan agar proses kontruksi siswa dalam pikirannya dapat terbentuk. Guru bertanggung jawab terhadap tugas untuk membantu siswa, bukan memberi penjelasan kepada siswa. Dalam pembelajaran Matematika, guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, sehingga mereka terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran.

Jadi dalam pembelajaran matematika guru harus mengaitkan pembelajaran dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkontruksi sendiri ide-ide matematika, agar pembelajaran bermakna bagi siswa. 

Sumber:

Gravemeijer. 1994. Developing Realitics Mathematics Education. Freudenthal institute. Utrecht

Related Posts:

  • Keterampilan Konstruksi Pembelajaran Keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah perilaku peserta didik menjadi cekat, cepat dan tepat. melalui pelajaran kerajinan, perilaku terampil dibutuhkan dalam keterampilan hid… Read More
  • Media Film Video Dalam proses pembelajaran di sekolah, seorang guru harus bertindak kreatif dan inovatif untuk mentransfer ilmu kepada siswa. Tindakan kreatif dan inovatif itu berupa penggunaan pendekatan, metode, model dan media pembe… Read More
  • Prinsip Pendekatan Konstruktivisme Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme akan mengaktifkan peserta didik secara aktif sehingga pembelajaran yang didapat oleh peserta didik lebih didasarkan pada proses pencapaian pengetahuan bukan pad… Read More
  • Kelebihan Pendekatan Konstruktivisme Dalam penerapannya, pendekatan konstruktivisme memiliki kelebihan. Ella (2004:55) menjelaskan bahwa pendekatan konstruktivisme membantu peserta didik dalam tiga hal, yaitu: “(1) Peserta didik diajak memahami dan menafsir… Read More
  • Langkah-langkah Pendekatan Konstruktivisme Yang perlu kita ketahui dalam pendekatan konstruktivisme adalah peserta didik yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan guru maupun orang lain. Pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman, dari pe… Read More

0 komentar:

Posting Komentar