Gending Sriwijaya
Tari Gending Sriwijaya merupakan tarian adat masyarakat Sumatera
Selatan. Tarian ini biasa ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan
yang berkunjung ke Sumatera Selatan. Gerakan dalam tarian ini
menunjukkan sikap masyarakat Sumatera Selatan yang ramah, tulus, dan
terbuka terhadap tamu. Tarian ini dimainkan oleh 9 orang penari wanita
yang berbusana adat aesan gede, dan dikawal oleh 2 orang penari lainnya
yang membawa payung dan tombak. Tarian ini juga diiringi penyanyi dan
music pengiring tarian. Musik pengiring tarian adalah alat musik
tradisional Sumatera Selatan, yaitu gamelan Sumatera Selatan dan gong.
Penari paling depan membawa tepak sekapur sirih untuk dipersembahkan
kepada tamu agung, diiringi oleh 2 penari yang membawa pridon terbuat
dari kuningan. Tari Gending Sriwijaya dan lagu pengiringnya diciptakan
tahun 1944 dengan tujuan agar para generasi muda selalu mengingat bahwa
nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan semangat
kebersamaan, sebuah bangsa akan menjadi semakin kuat.
Tari Hudoq
Tari Hudoq berasal dari Kalimantan Timur. Tarian ini mencerminkan
kebersamaan karena dilakukan pada saat akan memulai masa tanam padi,
membersihkan desa, ataupun saat panen. Tarian ini sarat dengan unsur
magis, dipimpin oleh seorang pawang yang menyediakan sesaji kepada dewi
padi dan Sang Pencipta alam semesta. Tari Hudoq mencerminkan
kebersamaan. Tari Hudoq yang dilakukan pada saat akan menanam padi
bertujuan untuk meminta kesuburan tanah yang akan mereka garap kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Tari Hudoq yang dilaksanakan pada saat membersihkan
desa bertujuan untuk memohon kesejahteraan bagi masyarakat desa. Tari
Hudoq yang dilakukan saat panen bertujuan untuk menyampaikan rasa syukur
atas panen yang telah mereka dapatkan. Salah satu keunikan tarian ini
adalah topeng kayu yang dikenakan penarinya. Kostum yang digunakan
terbuat dari daun pisang. Gerakan tarian ini, antara lain maju sambil
menghentak-hentakkan kaki, dilanjutkan dengan gerakan menghentakkan kaki
setinggi tumit, serta mengepakkan sayap seakan burung akan terbang.
Tarian ini biasanya ditarikan oleh 13 orang penari.
Tari Serimpi
Tari Serimpi merupakan tarian yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan
Yogyakarta. Tari Serimpi termasuk ke dalam tarian klasik. Ada berbagai
jenis Tari Serimpi yang dikenal masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Pada zaman dahulu, tari Serimpi hanya ditampilkan pada waktu dan tempat
yang terbatas, arena tariantarian klasik semacam itu hanya dimainkan di
depan raja serta kerabat kerajaan. Tari Serimpi memiliki keunikan,
antara lain sebelum para penari menarikan tarian ini, terlebih dahulu
harus menjalani upacara ritual tertentu. Selain itu, ada masamasa
tertentu kapan tarian itu diperagakan, misalnya ketika raja sedang
makan. Pada awalnya tari Serimpi ditampilkan dalam waktu yang lama,
yaitu sekitar satu jam, dan dalam gerakannya terdapat beberapa
pengulangan. Gerakan tari ini sangat gemulai dan harmonis, menggambarkan
gerakan air yang mengalir. Gerakan tari Serimpi juga mencerminkan sikap
masyarakat Jawa, khususnya masyarakat sekitar keraton yang memiliki
budaya yang halus. Sejalan dengan perkembangan waktu, tari Serimpi
mengalami perubahan, terutama dalam hal durasi waktu saat tarian ini
disajikan. Tari Serimpi diiringi oleh gending yang mengikuti gerakan
para penari. Kini, tarian ini sering ditampilkan dalam jamuan tamu
kehormatan yang berkunjung ke keraton.
Tari Saman
Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Aceh Gayo. Tarian ini
mencerminkan kebersamaan dan kekompakan dalam menarikannya. Tarian ini
tidak menggunakan iringan musik dalam penyajiannya, hanya menggunakan
suara dari para penarinya, ditambah dengan suara tepukan tangan, suara
tepukan dada, serta tepukan pada pangkal paha penarinya. Tari Saman
biasanya dimainkan oleh puluhan atau belasan penari laki-laki. Namun,
ada juga yang dimainkan oleh 10 orang penari laki-laki, 8 di antaranya
melakukan gerakan tarian, dan 2 orang lagi memberi aba-aba sambil
bernyanyi. Untuk mengatur gerakannya, dipilih seorang pemimpin yang
disebut syekh, yang juga bertugas menyanyikan lagu-lagu Saman. Tari
Saman biasa ditampilkan pada berbagai acara, seperti peringatan Maulud
Nabi Muhammad SAW, pembukaan sebuah festival, dan kunjungan tamu
kehormatan.
Sumber tulisan dan gambar:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas IV Tema 1 Indahnya Kebersamaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas IV Tema 1 Indahnya Kebersamaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar