Selasa, 25 November 2014

Tarian Tradisional Indonesia

Gending Sriwijaya
Tari Gending Sriwijaya merupakan tarian adat masyarakat Sumatera Selatan. Tarian ini biasa ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan yang berkunjung ke Sumatera Selatan. Gerakan dalam tarian ini menunjukkan sikap masyarakat Sumatera Selatan yang ramah, tulus, dan terbuka terhadap tamu. Tarian ini dimainkan oleh 9 orang penari wanita yang berbusana adat aesan gede, dan dikawal oleh 2 orang penari lainnya yang membawa payung dan tombak. Tarian ini juga diiringi penyanyi dan music pengiring tarian. Musik pengiring tarian adalah alat musik tradisional Sumatera Selatan, yaitu gamelan Sumatera Selatan dan gong. Penari paling depan membawa tepak sekapur sirih untuk dipersembahkan kepada tamu agung, diiringi oleh 2 penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan. Tari Gending Sriwijaya dan lagu pengiringnya diciptakan tahun 1944 dengan tujuan agar para generasi muda selalu mengingat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan semangat kebersamaan, sebuah bangsa akan menjadi semakin kuat.
Tari Hudoq
Tari Hudoq berasal dari Kalimantan Timur. Tarian ini mencerminkan kebersamaan karena dilakukan pada saat akan memulai masa tanam padi, membersihkan desa, ataupun saat panen. Tarian ini sarat dengan unsur magis, dipimpin oleh seorang pawang yang menyediakan sesaji kepada dewi padi dan Sang Pencipta alam semesta. Tari Hudoq mencerminkan kebersamaan. Tari Hudoq yang dilakukan pada saat akan menanam padi bertujuan untuk meminta kesuburan tanah yang akan mereka garap kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tari Hudoq yang dilaksanakan pada saat membersihkan desa bertujuan untuk memohon kesejahteraan bagi masyarakat desa. Tari Hudoq yang dilakukan saat panen bertujuan untuk menyampaikan rasa syukur atas panen yang telah mereka dapatkan. Salah satu keunikan tarian ini adalah topeng kayu yang dikenakan penarinya. Kostum yang digunakan terbuat dari daun pisang. Gerakan tarian ini, antara lain maju sambil menghentak-hentakkan kaki, dilanjutkan dengan gerakan menghentakkan kaki setinggi tumit, serta mengepakkan sayap seakan burung akan terbang. Tarian ini biasanya ditarikan oleh 13 orang penari.
Tari Serimpi
Tari Serimpi merupakan tarian yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tari Serimpi termasuk ke dalam tarian klasik. Ada berbagai jenis Tari Serimpi yang dikenal masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada zaman dahulu, tari Serimpi hanya ditampilkan pada waktu dan tempat yang terbatas, arena tariantarian klasik semacam itu hanya dimainkan di depan raja serta kerabat kerajaan. Tari Serimpi memiliki keunikan, antara lain sebelum para penari menarikan tarian ini, terlebih dahulu harus menjalani upacara ritual tertentu. Selain itu, ada masamasa tertentu kapan tarian itu diperagakan, misalnya ketika raja sedang makan. Pada awalnya tari Serimpi ditampilkan dalam waktu yang lama, yaitu sekitar satu jam, dan dalam gerakannya terdapat beberapa pengulangan. Gerakan tari ini sangat gemulai dan harmonis, menggambarkan gerakan air yang mengalir. Gerakan tari Serimpi juga mencerminkan sikap masyarakat Jawa, khususnya masyarakat sekitar keraton yang memiliki budaya yang halus. Sejalan dengan perkembangan waktu, tari Serimpi mengalami perubahan, terutama dalam hal durasi waktu saat tarian ini disajikan. Tari Serimpi diiringi oleh gending yang mengikuti gerakan para penari. Kini, tarian ini sering ditampilkan dalam jamuan tamu kehormatan yang berkunjung ke keraton.
Tari Saman
Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Aceh Gayo. Tarian ini mencerminkan kebersamaan dan kekompakan dalam menarikannya. Tarian ini tidak menggunakan iringan musik dalam penyajiannya, hanya menggunakan suara dari para penarinya, ditambah dengan suara tepukan tangan, suara tepukan dada, serta tepukan pada pangkal paha penarinya. Tari Saman biasanya dimainkan oleh puluhan atau belasan penari laki-laki. Namun, ada juga yang dimainkan oleh 10 orang penari laki-laki, 8 di antaranya melakukan gerakan tarian, dan 2 orang lagi memberi aba-aba sambil bernyanyi. Untuk mengatur gerakannya, dipilih seorang pemimpin yang disebut syekh, yang juga bertugas menyanyikan lagu-lagu Saman. Tari Saman biasa ditampilkan pada berbagai acara, seperti peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, pembukaan sebuah festival, dan kunjungan tamu kehormatan.
Sumber tulisan dan gambar:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas IV Tema 1 Indahnya Kebersamaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar